Jumat, 21 Februari 2014

Hati-hati Jatuh Hati

Sedikit curhatan dari apa yang sedang saya alami. Karena saya lelaki dan tak jantan rasanya curhat masalah perasaan sama temen (menurutku). Semoga nantinya ada saran dari para pembaca yang budiman atau kalau pun tidak ada paling tidak ini bisa sedikit melegakan hati saya.

Status saya sekarang adalah mahasiswa semester 6, dimana kedua orang tua dan sanak saudara saya seperti seakan sangat percaya bahwa nasib keluarga kami akan menjadi lebih baik melalui saya. Dan saya memang mengusahakan itu, tinggal keputusan Allah nanti seperti apa. Ada kebanggan tersendiri pada diri saya, namun disi lain juga menjadi beban karena kepercayaan itu begitu besar. Semester 1 hingga 5 dapat saya lalui menjadi seorang mahasiswa yang nyaris ideal, maksudnya yang menjadi kesibukan saya saat itu adalah hampir semuanya seperti yang diinginkan oleh para orang tua kepada anaknya. Yaitu belajar, berorganisasi, mencari pengalaman, ikut lomba, dsb. Kemudian di semester 6 ini ada hal yang berbeda terjadi pada saya, saya mulai jatuh hati pada teman wanita satu kampus saya.

Dia adalah gadis paling cantik di jurusan saya. Semua mengakui itu termasuk saya. Semua yang ada di dekatnya pasti deg-degan dan yang diajak bicara pasti grogi. Cantik dan memiliki suara yang indah, perkataan yang bagus. Sungguh anugerah yang luar biasa yang diberikan Allah kepadanya. Saya yakin semua wanita pasti iri padanya, dan saya yakin semua lelaki pasti iri pada orang yang dicintai oleh dia.

Saya satu organisasi dengannya. Dengan itu, saya menjadi lebih mengenal dia. Kemudian pada suatu saat, sekitar 3 bulan yang lalu kami harus mengadakan suatu rapat sedangkan kondisi saya sedang sakit. Namun saya tetap datang, dan saya dapati dia perhatian dengan saya. Sejak saat itu saya menjadi yakin bahwa orang ini benar-benar baik, tidak hanya cantik. Muncullah benih-benih rasa suka padanya.

Kemudian setelah itu, kami menjadi lebih sering bertemu dalam forum-forum dan pekerjaan organisasi. Secara tidak sadar, saya menjadi lebih perhatian padanya yang mana itu membuat dia seakan menjadi lebih dekat dengan saya. Namun saya akui, banyak lelaki yang lebih dekat dengannya daripada saya. Artinya tidak ada yang spesial dalam hubungan kami ini. Tapi perasaan saya memaksa saya untuk menaruh hati padanya. Saya suka sama dia. Dia tidak tahu, dan pasti banyak lelaki selain saya yang mengalamai hal serupa padanya. Semakin hari semakin dalam perasaanku padanya. Namun, rasa pesimis juga mengiringi. Tidak ada yang spesial dari diri saya. Hanya rasa cinta yang dalam ini saja yang saya miliki.

Hampir setiap hari saya bertemu dengannya. Namun sikap saya sekarang berbeda. Tidak perhatian seperti sebelumnya. Saya jaga image. Takut dia segera mengetahui apa yang ada di dalam hati saya. Dan kemudian semakin lama kujalani itu, semakin terasa dia menjauh. Yang saya rasakan kemudian adalah sakit hati. Namun tidak jelas apa penyebabnya. Kemudian sedikit demi sedikit rasa cemburu muncul ketika teman lelaki saya dekat dengannya. Sampai hari ini masih sama.

Saya bingung dengan diri sendiri.

-Oleh seorang sahabat yg sedang mencari jati diri-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar disini...