Ini adalah kisah Tomi dan Luri. Tomi adalah seorang
mahasiswa yang cerdas, visioner, tegas dan mempunyai jiwa pemimpin. Karena sifatnya
itulah Luri menjadi sangat jatuh cinta padanya. Namun Tomi tidak memiliki rasa
yang sama. Luri selalu menjadikan Tomi sebagai mentornya untuk berkonsultasi
perihal perkuliahan dan dunia politik. Mereka sering menghabiskan waktu bersama
untuk berdiskusi hingga pada suatu saat tanpa sengaja Luri mengungkapkan rasa
cintanya pada Tomi. Lalu menanggapi hal
tersebut, Tomi menjelaskan kepada Luri bahwa ia tidak bisa memberikan timbal balik
apapun atas ungkapan cinta Luri selain ucapan terima kasih karena Tomi memang
tidak ingin berpacaran sampai ia benar-benar telah mapan dengan suatu pekerjaan
dan siap menikah dan juga ia tidak mencari calon istri dari sesama insinyur.
Luri sangat malu pada dirinya dan ia tak bisa berkata
apa-apa. Semenjak kejadian itu, Tomi menjadi lebih jarang bertemu dengan Luri. Satu
bulan, dua bulan hingga tiga bulan mereka tidak pernah berjumpa maupun
berkomunikasi lewat media apapun. Sampai pada suatu saat Tomi mendapat kabar
dari temannya kalau mahasiswa bernama Luri Lorensa itu keluar dari
Universitasnya. Namun tidak ada yang tahu ia pergi kemana. Tomi sudah beberapa
kali mencoba menghubungi ponselnya, facebook, BBM, twitter namun semuanya tidak
membuahkan hasil. Ia bingung dengan hal ini, namun ia juga harus tetap fokus
dengan perkuliahan dan organisasi yang ia pimpin.
Waktu pun berlalu dan Kini telah menginjak akhir perkuliahan
Tomi. Dia diwisuda dengan predikat cumlaude dengan IPK 3.98. setelah
mendapatkan anugerah dari rector dan mengucapkan salam kepada teman-teman satu
angkatannya ia segera ijin dan meninggalkan Graha tempat ia diwisuda, wisudawan lain dan para dosen pergi bersama
kedua orang tuanya yang sekaligus direktur perusahaan yang telah merekrutnya
menjadi calon petinggi perusahaan.
Tiga tahun berlalu. Tomi telah benar-benar menjadi direktur
perusahaan pengganti ayahnya. Namun ia belum juga mendapatkan calon istri.
Ibunya menjodohkannya dengan seorang dokter muda. Namun ia menolaknya karena ia
menganggap dokter terlalu sibuk. Ia ingin istri yang sering dirumah. Namun,
kedua orang tuanya ingin mempunyai menantu yang bisa merawat kesehatan mereka. Akhirnya
Tomi memutuskan untuk mencari seorang perawat. Dia bertanya ke beberapa teman
SMA nya yang melanjutkan di AKPER dan berkenalan dengan orang-orang disana
namun ia belum merasa ada yang cocok. Dia juga bertanya kepada teman-teman satu
Universitasnya yang mempunyai kenalan perawata namun tak juga berhasil
menemukan kriterianya. Ia pun putus asa untuk mencari calon istri perawat. Ia kemudian
membuka diri kepada siapa saja. Namun tiba-tiba suatu saat ada teman satu
kuliahnya yang meneleponnya dan memberikan dia satu nama seorang perawat. Setelah
mendapatkan informasi secara lengkap dari perawat tersebut ia pun langsung
mendatanginya dan mengatakan kepadanya bahwa ia akan melamarnya. Karena nama
tersebut adalah Luri Lorensa.