Senin, 09 Januari 2012

INDONESIA MASIH DIJAJAH


Indonesia masih dijajah. Namun, penjajahan sekarang lebih mengerikan. Dulu, Indonesia dijajah dalam keadaan tidak memiliki Ideologi. Sekarang, Indonesia dijajah dalam keadaan mempunyai Ideologi . Dulu, setiap orang sadar kalau sedang dijajah. Sekarang, tidak banyak yang sadar kalau kita dijajah. Dulu, nenek moyang kita menangis karena dijajah. Sekarang, kita justru senang karena dijajah. Dulu, nenek moyang kita rela mati untuk merdeka. Sekarang, kita gengsi mengucapkan kata merdeka.
Dulu, kita bilang mereka bersifat kedaerahan. Namun sekarang, Kita Justru bersifat Individualis!
Benarkah seperti itu saudara-saudara..?
Butuh keberanian yang besar untuk menjawab itu dengan sebenar-benarnya!
Coba bercermin dan tengok kanan-kiri kita.
Jika kita berpikir rasional, pastilah kita akan sadar dengan semuanya.
Kita sibuk bertengkar dengan saudara kita sendiri sedangkan bangsa lain dengan enaknya menggerus kekayaan kita sedikit demi sedikit. Kita kegirangan selalu meng-update trend baru ala Barat sedangkan mereka terbahak-bahak mentertawakan kemerosotan moral kita. Kita bangga memakai produk2 yang berkualitas buatan luar negeri sedangkan pemerintah kita (yang baik ) terseok-seok gali lubang-tutup lubang mencarikan dana untuk Negara Indonesia ini.
Memang, tidak dapat dipungkiri banyak wakil rakyat kita yang korupsi bak bandit tak bermoral. Tapi buat apa ngurusin dosa2 mereka sampai2 kita lupa untuk berjuang lagi. Ayolah saudara-saudara. Negara ini bukan cuman milik mereka. Setiap Rakyat Indonesia adalah pemilik sejati negaranya. Kita berhak berjuang untuk Negara ini. Kalau pun mereka yang sudah di amanahi ternyata tidak amanah, so jangan cuman turunkan dia, mari lakukan lebih dari itu. Kalau pun dirutunkan masih banyak yang membela, yaudah mari kita berjuang tanpa mereka. Jumlah kita lebih banyak dari pemerintah. Tidak ada yang bisa mengalah barisan pemuda yang Solid, Loyal dan berani.
Satu kata yang sudah lama hilang kekuatan magisnya,
MERDEKA!!!

NOTA KOSONG


Ada satu kejadian unik yang mendorong saya untuk mendokumentasikannya kedalam catatan ini. Kejadiannya adalah sebagai berikut. Saya datang ke sebuah rental fotokopi untuk mengkopi latihan soal uas fisdas. Ternyata setelah sampai disana antrean rame dan terpaksa saya pun harus menunggu. Setelah beberapa antrean berkurang, tinggal tersisa tiga orang yang akan menfotokopi yaitu saya, seorang bapak dan dua orang mbak2 mahasiswa. Seorang bapak tadi mendapatkan gilirannya. Beliau menfotokopi sebuah proposal beberapa kali dan menjilidnya. Sekilas yang saya lihat di kover proposal itu adalah sebuah logo yang belum pernah saya lihat sebelumnya  yang menurut perkiraan saya itu adalah sebuah logo sekolah dan di bagian bawah kover tersebut  terdapat kop dinas pendidikan. Menurut spekulasi saya beliau adalah seorang guru atau pegawai tata usaha. Awalnya kejadian berlangsung biasa saja. Namun, setelah bapak2 tadi menyebutkan permintaan yang agak ganjil kepada petugas fotokopian, saya dan dua mbak2 tadi terkaget dan sekaligus heran. Bapak itu meminta nota fotokopian yang kosong alias tidak ditulis. Nah, apa maksudnya ini ?? Awalnya saya kaget, namun secara spontan saya berusaha bersikap wajar. Namun, dua mbak tadi saling lirik sambil memperlihatkan wajah keheranan masing2.
Apa yang ada dipikiran anda tentang hal ini..?